Penggolongan Obat Tradisional
Berdasarkan
Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara
tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang,
adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, yang sudah ada sejak jaman dahulu. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan,
dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada
saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak
terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Kelebihan
obat tradisional
Kekurangan
obat tradisional
Obat tradisional dibagi menjadi 3: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan
Fitofarmaka. Pada awalnya penggolongan hanya berdasarkan
klasifikasi obat kimia, namun setelah berkembangnya obat bahan alam,
muncul istilah obat tradisional, awal mulanya dibagi menjadi 2, yaitu
obat tradisional (jamu) dan fitofarmaka, seiring perkembangan teknologi
pembuatan obat bisa dalam berbagai bentuk, berasal dari ekstrak dengan
pengujian dan standar tertentu, maka dibagilah obat tradisional menjadi
3, yaitu :
dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan dari berbagai tanaman.
Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris saja.
Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier.
- Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda
- Memiliki efek samping yang relatif rendah
- Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan
- Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bias tidak aman bagi tubuh dan kesehatan
- Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris secara turun temurun, yang telahdibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan dari berbagai tanaman.
Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris saja.
Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier.
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
Contoh : Tolak anginObat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui
uji pra-klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia),
serta terbukti aman melalui uji toksisitas, bahan baku terstandar, serta
diproduksi secara higienis, bermutu, sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Contoh : Cursil
Komentar
Posting Komentar